Etika dan Sistem Perekonomian Mikro Manurut Ajaran Sang Buddha (Suatu Telaah Hermeneutika)

Sapardi Sapardi

Abstract


Akhir-akhir ini, kita menyaksikan fenomena kejahatan yang sangat mengerikan, seperti penjambretan, penodongan, penipuan, pembunuhan, serta permasalahan dalam dunia politik, dan sebagainya. Salah satu faktor yang berperan dalam fenomena ini adalah permasalahan di dalam keluarga. Bahkan masalah-masalah kecil dapat menjadi sumber masalah yang lebih besar, dan ini bisa mengorbankan nilai-nilai yang luhur yang telah lama kita anut.

Secara umum, fenomena ini sering kali terkait dengan hasrat manusia untuk mencari kenikmatan atau hedonisme, yang sering kali berfokus pada pengumpulan materi. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang pesat, yang seringkali tidak diimbangi oleh perkembangan moral yang seimbang. Mengapa hal-hal seperti ini terjadi? Ini adalah keprihatinan bersama yang perlu diatasi dalam kehidupan masyarakat.

Ajaran Sang Buddha mengajarkan tentang tata kehidupan yang harmonis, baik kepada para pertapa maupun kepada orang-orang yang hidup dalam pernikahan. Bagi para pemah tangga, ajaran-ajaran ini adalah pedoman dalam menjalani kehidupan, dan telah diuraikan dalam berbagai teks Kitab Suci Tipitaka. Terkait dengan hal ini, teks-teks yang dapat kita temui mungkin hanya sebagian kecil, dan belum tentu selalu sesuai dengan perkembangan zaman modern saat ini.

Moralitas dalam ajaran Buddha menjadi dasar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sistem perekonomian, dan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan yang benar. Ajaran Delapan Jalan menjadi panduan bagi seseorang untuk memahami cara hidup yang benar, menjalankan tugas dan kewajibannya dalam keluarga dan masyarakat, mengembangkan kasih dan kasih sayang, dan sebagainya. Semua ini membentuk suatu kesatuan yang utuh dalam ajaran Buddha.

   

Keywords


Etika, Ekonomi Mikro, Ekonomi Buddhis.

References


Aggabato, Bhikkhu. (2007). Dhanunapada Atthakatha. Jakarta: Perpustakaan Narada.

Beams, K. Dr. (1976). Sejarah Islam. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

Seller, Jean. (1994). The Wisdom of the Buddha. London: Thames and Hudson.

Bodhi, Bhikkhu. (1995). The Middle Length Discourse of the Buddha, A Translation of the Majjhima Nikaya. Boston: Wisdom Publications.

Bodhi, Bhikkhu. (2005). Tipitaka Tematik Sabda-sabda Dalam Kitab Suci Pali. Penerjemah Hendra Widjaya. Ehipassiko Foundation.

Bleicher, Josef. (2013). Hermeneutika Kontemporer (Hermeneutika sebagai Metode, Filsafat, dan Kritik). Yogyakarta: Fajar Pustaka.

Chaturachinda, Gwyneth; Krishnamurty, Sunanda; & Tabtiang, Pauline W. (2000). Dictionary of South & Southeast Asian Art. Chiang Mai: Silkworm Books.

De& Oetomo. (2013). Penelitian Kualitatif: Aliran & Tema. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Pendekatan (Editor oleh Bagong Suyanto & Sutinah). Jakarta: Kencana.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dhanunadhiro, Bhikkhu. (2005). Paritta Suci: Kumpulan Pali Wacana untuk Upacara dan Puja. Jakarta: Sangha Theravada Indonesia.

Dilthey, Wilhelm. (1962). Pattern and Meaning in History. New York: Harper & Row.

Dirjosisworo, Soedjono, Dr. Pengantar Epistemologi dan Logika. Bandung: CV Remadja Karya.

DrijarkaraN, Prof. Dr. (1966). Percikan Filsafat. Cetakan Kedua. PT Pembangunan Djakarta.

Faizal Noor, Henry. (2009). Ekonomi Publik. Jakarta: Penerbit Indeks.

Gadamer, Hans-Georg. (1977). Philosophical Hermeneutics. Trans dan ed. David E. Linge. Berkeley: The University of California Press.

Gregory Mankiv, N. (Pengantar Ekonomi Mikro). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Homer, LB. (1975). The Minor Anthologies of the Pali Canon Part III: Chronicle of Buddhas (Buddlianainsa) and Basket of Conduct (Cariyapitaka). London: The Pali Text Society.

Jutanago (ed.). (1985). Kitab Suci Dhammapada. Jakarta: Yayasan Dhammadipa Arama.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats