Kajian Mantra Da Bei Zhou untuk Menumbuhkan Keyakinan dalam Diri Umat Buddha

Boniran Boniran

Abstract


The Da Bei Zhou Mantra is one of the most popular mantras among Buddhists especially the Mahayana sect who always recite this mantra at Ce It and Cap Go. This is done by the Mahayana Buddhists especially with the aim of obtaining blessing, health and always getting protection from the gods, in order to avoid danger. The practice of reciting the mantra "Maha Karuna Darani" can be done by making a fixed schedule. and must be practiced consistently. It has become a common sight that there are practitioners who set a daily schedule to recite 3x, 7x, 21x, 49x and even 108x to recite the mantra of Maha Karuna Darani / Ta Pei Cou. If he cannot do it fully on that day, then he must cultivate it again the next day. It aims to practice perseverance and strengthen confidence and determination in each of us. In the Da Bei Zhou Mantra also explained some of the Great Pledges of the Avalokitesvara Bodhisattva, one of which is that they will not realize Buddhahood before all beings in samsara cross to the opposite shore and be happy. The power of the Mantra is not visible, but if it is believed sincerely, the mantra will provide extraordinary power and cannot be reached with the human mind and mind. The power of the spell can prevent various disasters and disasters, as well as illness and suffering, can also change bad luck into good in accordance with the path of truth.

Mantra Da Bei Zhou merupakan salah satu mantra yang populer di kalangan Buddhis, khususnya sekte Mahayana yang selalu melafalkan mantra ini pada saat Ce It dan Cap Go. Hal ini dilakukan oleh umat Buddha Mahayana dengan tujuan memperoleh keberkahan, kesehatan serta selalu mendapat perlindungan dari para dewa, agar terhindar dari mara bahaya. Praktik melafal mantra Maha Karuna Darani dapat dilakukan dengan membuat jadwal tetap dan harus dipraktikkan secara konsisten. Sudah menjadi pemandangan umum bahwa ada praktisi yang menetapkan jadwal sehari melafal sebanyak 3, 7, 21,49, bahkan 108 kali melafal kembali mantra Maha Karuna Darani/Ta Pei Cou. Jika seseorang tidak dapat melakukannya secara penuh pada hari tersebut, maka harus memupuknya kembali pada hari berikutnya. Hal ini bertujuan melatih ketekunan dan mengokohkan keyakinan serta tekad dalam diri masing-masing. Di dalam mantra Da Bei Zhou juga dijelaskan beberapa Ikrar Agung Avalokitesvara Bodhisattva, salah satunya tidak akan merealisasikan ke-Buddha-an sebelum semua makhluk di samsara menyeberang ke pantai seberang dan bahagia. Kekuatan mantra memang tidak tampak, namun jika diyakini dengan tulus maka akan memberikan kekuatan luar biasa dan tidak dapat dijangkau dengan akal dan pikiran manusia. Kekuatan mantra dapat menghindarkan berbagai bencana dan malapetaka, juga penyakit dan derita, dapat pula mengubah nasib yang buruk menjadi baik sesuai dengan jalan kebenaran.


Keywords


Mantra Da Bei Zhou

Full Text:

17-30 PDF

References


Abdulrahman, Mulyono. 2011. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Bhikkhu Pesala. 2002. Petikan Milinda Panha Kitab Suci Agama Buddha. Terjemahan Lanny Anggawati dan Wena Cintiawati. Klaten: Wisma Meditasi Dhammaguna.

Dhammananda, Sri. 2005. Keyakinan Umat Buddha. Terjemahan. Jakarta: Ehipassiko.

Fikriono, Muhaji. 2018. Kawruh Jiwa. Banten: Kaurama Buana Antara.

Hanafi, Abdul Halim. 2011. Metodologi Penelitian Bahasa untuk Penelitian, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Diadit Media Press.

Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasnya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Kung Chin, 2012. Mengenal Ajaran Buddha Jalan Menuju Hidup Bahagia. Indonesia: Mujur Offset Printer.

Ming, Kuan. 2011. Buddha dan Bodhisatwa dalam Agama Buddha Tionghoa. Palembang: Yayasan Serlingpa Dharmakirti.

Mukti, Krishnanda Wijaya. 2003. Wacana Buddha Dharma. Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan dan Sangha Agung Indonesia.

Panjika. 2004. Rampaian Dhamma. Jakarta: DPP Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha Indonesia.

Priastana, Dhammasukha Jo. 1999. Pokok-Pokok Dasar Mahayana. Jakarta: Yasodhara Putri.

Sudaryono. 2018. Metodologi Penelitian. Depok: Kharisma Putra Utama Offset.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suwarto, 1995. Buddha Dharma Mahayana. Jakarta: Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia.

Tigris, Buntario. 2002. Keyakian Kunci Sukses Dalam Menempuh Kehidupan. Jakarta: Yayasan Dhammadasa.

Tim Penyusun, 2003. Buku Pelajaran Agama Buddha Sekolah Menengah Tingkat Atas Kelas II, Jakarta: Felita Nursatama Lestari.

Tim Penyusun. 2001. Buku Pelajaran Agama Buddha Untuk SMP Kelas 2. Jakarta: Cittamita Atragata.

Tim Penyusun. 2003. Kapita Selekta Agama Buddha. Jakarta: Dewi Kayana Abadi.

Tim Penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Upasika Abhayema. 1990. Vijja-Dhamma. Jakarta: Tri Sattva Buddhist Centre.

Wahyono, Mulyadi. 2002. Pokok-Pokok Dasar Agama Buddha. Jakarta: Departemen Agama RI.

Wowor, Cornelis. 2004. Pandangan Sosial Agama Buddha. Jakarta: Nitra Kencana Buana.

Wuryanto, Joko. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Jakarta: Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEX BY:

 

View My Stats

Jurnal Pelita Dharma (JPD) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.