PERSEPSI UMAT BUDDHA TERHADAP KEGIATAN PELATIHAN MEDITASI DI VIHARA SIRIPADA TANGERANG

Sugianto Sugianto

Abstract


Praktik meditasi di Indonesia mengalami perkembangan, tidak hanya diikuti oleh umat Buddha, umat agama lain pun ikut meditasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi umat Buddha tentang pelatihan meditasi di Vihara Siripada. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah persepsi umat Buddha tentang pelatihan meditasi di vihara. Subjek penelitian ini adalah empat pembimbing (Bhikkhu dan Rama), dan empat peserta meditasi di Vihara Siripada Tangerang. Penelitian dilaksanakan di Vihara Siripada di Tangerang. Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli sampai dengan Desember 2018. Teknik dan instruman pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan instrumen penelitian dilakukan dengan uji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferbilitas hasil penelitian. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: (1) persepsi

guru atau pembimbing meditasi terhadap kegiatan pelatihan meditasi adalah: Maksud dan tujuan meditasi selain untuk diri sendiri juga merupakan bentuk kepedulian kepada umat Buddha yang ingin belajar meditasi secara teoretis maupun praktis; Hal-hal yang menjadi perhatian pembimbing dalam pelatihan meditasi adalah pada tahap persiapan meditasi, pelaksanaan meditasi, sharing meditasi; Manfaat meditasi menurut pembimbing meditasi adalah mampu membuat orang mengontrol emosi, merasakan kedamaian, dan hidup lebih tenang; (2) persepsi umat tentang kegiatan pelatihan meditasi di vihara adalah: Maksud dan tujuan meditasi adalah latihan diri yang berguna untuk mengurangi emosi negatif, mengendalikan diri, hingga

pencapai kesucian; Meditasi harus dipersiapkan dengan baik dalam hal waktu, fisik, dan mental, serta ikuti arahan-arahan dari guru atau pembimbing selama meditasi berlangsung; Manfaat meditasi adalah batin lebih tenang, terkontrol dan terkendali; selalu sadar dan hidup apa adanya; dan lebih berhati-hati dalam bertutur.


Keywords


Persepsi Umat Buddha, Pelatihan Meditasi

Full Text:

(113-127)PDF

References


Shaw, S. (2006). Buddhist Meditation An Anthology of Texts. New York:

Routledge Critical Studies in Buddhism.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Penerbit Alfa Beta.

Sunaryo. (2002). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Thanissaro. (2000). Cankama Sutta: Walking Meditation. Sumber online: https://

www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.029.than.html diakses

pada 10 Desember 2018.

Thanissaro. (2000). Sanyojana Sutta: Fetters. Sumber online: https://www.

accesstoinsight.org/tipitaka/an/an10/an10.013.than.html diakses pada

tanggal 22 Juli 2018.

Walshe, M. (2009). The Long Discources of The Buddha A Translation of The Digha

Nikaya (Khotbah-khotbah Panjang Sang Buddha: Digha Nikaya).

Diterjemahkan oleh Team Giri Mangala Publicatioan dan Team

DhammaCitta Press. Tanpa Kota: DhammaCitta.

Walgito, B. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats